Kamis, 19 Maret 2020

MENGAMBAR RENCANA DENAH PONDASI

GAMBAR RENCANA DENAH PONDASI
Pengenalan Denah Pondasi
Pondasi (Sub Structure/Foundation) sering disebut struktur bangunan bagian bawah, yaitu merupakan konstruksi yang terletak di bawah permukaan tanahyang berfungsi mendukung seluruh beban bangunan diatasnya dan meneruskan ke tanah dibawahnya.

Beban bangunan dapat berupa :
- berat sendiri bangunan
- beban hidup (manusia)
Baik dan kuatnya suatu bangunan sangat tergantung dari kostruksi pondasinya, dengan demikian pembuatan pondasi harus diletakkan pada tanah baik. Selain itu mengingat letaknya yang berada didalam tanah tertutup, maka pondasi harus dibuat kuat, aman, stabil, awet, dan mampu mendukung beban bangunan, karena kerusakan pada pondasi akan sangat sulit untuk diperbaikinya.
Kerusakan pondasi akan selalu diikuti oleh kerusakankerusakan pada bangunan bagian atasnya. Misalnya pondasi pecah atau mengalami penurunan, maka dibagun bagian atas akan tampak kerusakan yang berupa : 
1. dinding retak-retak dan miring, 
2. lantai bergelombang dan pecah-pecah, 
3. kedudukan kusen pintu/jendela bergeser, menyebabkan daun pintu/daun jendela sulit dibuka, 
4. sudut kemiringan tangga berubah, penurunan bangunan, atap bangunan, bahkan mungkin menyebabkan keruntuhan seluruh bangunan.

Bahan pembuat pondasi
Bahan Pembuat pondasi dapat berupa batu bata (pondasi Rolag), batu kali, cakar ayam (beton bertulang). Pondasi dapat dibuat dengan berbagai macam cara dan bentuk, yang semuanya ini sangat dipengaruhi oleh:
1. bahan bangunan untuk pondasi yang tersedia/mudah didapat
2.    berkualitas baik dan kuat sehingga dapat menahan patah geser yang terjadi, pada berat bangunan  yang harus didukung,
3.    jenis tanah dan daya dukungnya, pondasi harus
4. pondasi harus diletakkan pada tanah yang mempunyai daya dukung yang baik
5.     alat kerja dan tenaga kerja yang ada,
6. lokasi dan situasi proyek tempat pekerjaan,
7. pertimbangan biaya.
Secara umum letak tanah baik untuk masing-masing tempat sangat beragam, ada yang terlalu dalam atau dangkal terhadap permukaan tanah. Oleh karena itu jenis pondasi untuk bangunan juga berbeda-beda.

Berdasarkan kedalaman letaknya, pondasi dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
• Pondasi dangkal (shallow foundation)
• Pondasi dalam (deep foundation)

Pondasi Dangkal



Pondasi dangkal adalah jenis pondasi yang dasarnya terletak tidak terlalu dalam dari permukaan tanah asli, masih dapat dikerjakan dengan alat sederhana oleh tenaga manusia.

Berdasarkan bentuknya pondasi dangkal dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu :
• pondasi menerus/pondasi staal (continuous footing)
• pondasi setempat (individual footing)
• pondasi gabungan (combined footing)
• pondasi plat (mat foundation/raft footing)

selain keempat macam bentuk pondasi di atas, masih ada bentuk pondasi lain yang
merupakan temuan khas Indonesia, yaitu :
• pondasi cakar ayam
• pondasi sarang laba-laba
Kedua jenis pondasi ini dirancang khusus untuk mendukung beban berat di atas tanah lunak/rawa.

Pondasi Dangkal
Transraam merupakan pasangan bata biasa yang paling bawah hanya bahan perekatnya diperbanyak semen dengan demikian kedap air sehingga air tidak dapat merembes kedalamnya dan untuk mencegah naiknya air dari bawah secara kapiler ke atas.
Transraam dipasang setinggi 40 cm, yaitu 20 cm di bawah lantai dan 20 cm di atas lantai.
Di atas pondasi batu kali sering dijumpai adanya pasangan bata yang bata-batanya disusun berdiri. Susunan pasangan bata berdiri ini disebut Rollag, gunanya sebagai dasar pasangan bata untuk menjamin ikatan yang lurus dan rata. Dewasa ini rollag sudah jarang dipakai, sebagai gantinya dipakai Balok Sloof dari konstruksi beton bertulang dengan campuran adukan beton perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil dan diberi tulangan baja.
Rollag/Sloof berfungsi untuk meratakan beban yang didukung pondasi.
Lapisan pasir baik yang berada di bawah permukaan lantai ataupun di bawah lapisan dasar pondasi, dengan fungsi untuk mendapatkan bidang permukaan yang datar juga memberikan
daya dukung tambahan dengan tebal lapisan  10 – 15 cm.

Pondasi Menerus/ Pondasi Staal



Pondasi menerus dipasang dibawah seluruh panjang dinding bangunan dengan lebar dan dasar sama besar. 

Pondasi ini dapat dipergunakan pada :
• rumah tinggal tidak bertingkat
• kedalaman tanah baik antara 0,8 – 1,2 meter dari permukaan tanah asli.
Bahan untuk pondasi ini dapat dipakai pasangan batu kali dengan perekat keras 1 semen ; 5 pasir. Untuk tanah lebih lunak, pondasi menerus dapat dibuat dari beton bertulang atau kombinasi beton dengan pasangan batu kali. Diatas pondasi menerus harus dipasang balok sloof sebagai perangkai kaki kolom.

Pondasi Setempat 
Bila kedalaman tanah baik lebih dari 1,20 m dari permukaan tanah asli, akan sangat mahal bila menggunakan pondasi menerus, karena tanah yang harus digali volumenya sangat banyak dan kebutuhan bahan pasangan menjadi bertambah. 
Bahan pondasi setempat yang biasa digunakan :
1. Plat beton bertulang (pondasi telapak, Voet Plat), dibuat dari beton bertulang berupa plat, tulangan kolom ditanam sampai dasar plat. 
2. Pilar pasangnan batu kali.

Pondasi Gabungan 
Pondasi gabungan merupakan pondasi plat yang mendukung kolom lebih dari satu, untuk menghemat ukuran plat setempat. Pondasi ini dipakai bila luas tanah untuk bangunan sangat terbatas, misalnya dikiri kanan bangunan sudah padat dengan bangunan lain.

Pondasi Dalam 
Pondasi dalam biasanya mempunyai kedalaman lebih dari 6,00 m dari permukaan tanah asli. Dapat dibuat dengan dua cara sebagai berikut : 
1. Pondasi Tiang Pancang Tiang dibuat dulu di atas tanah dari batang kayu, baja atau beton bertulang. Setelah siap tiang ditanam kedalam tanah dengan mesin pancang. Tiang-tiang dibagian atasnya dirangkai menjadi satu dengan plat beton yang disebut kepala tiang, pur (poer/pile cap) 
2. Pondasi Sumur Bor (bored pile/in situ pile) Cara membuatnya dengan membor tanah lebih dulu sampai kedalaman rencana, setelah itu dberi cor beton. Sepertiga tinggi dari atas, diberi tulangan baja sekeliling lobang untuk ikatan dengan tulangan kolom diatasnya.

RENCAN GAMBAR DENAH PONDASI 


Contoh gambar rencana pondasi rumah sederhana 

  Gambar diatas adalah layout pondasi dari sebuah rumah 

ukuran Panjang: 10 m dan Lebar: 7 m, dengan luas bangunan (A) : 70 m^2
Perhitungan Volume
Pekerjaan Persiapan; 
Galian tanah dasar tebal 10 cm –> Volume Pekerjaan = 70 m^2 x 0,1 m = 7 m^3
Pekerjaan Pas. Pondasi Batu Kali:
Luas Pondasi = ((0,3 x 1) + (1/2 x 0,3 x 1) x 2 ) = 0,3 + 0,3
Luas Pondasi = 0,6 m^2
Keliling Pondasi = 58,5 m –> Volume Pondasi = 0,6 m2 x 58,5 m = 35,1 m^3
Misal : 

Pekerjaan Sloof: –> Diambil, Dimensi sloof : 15 cm x 15 cm
Arah Memanjang:
– 0,15 x 0,15 x 10 x 2 = 0,450 m^3
– 0,15 x 0,15 x 6 = 0,1350 m^3
– 0,15 x 0,15 x 2 = 0,0450 m^3
– 0,15 x 0,15 x 3 = 0,0675 m^3
Arah Melintang:
– 0,15 x 0,15 x 7 x 2 = 0,315 m^3
– 0,15 x 0,15 x 3 x 3 = 0,135 m^3
– 0,15 x 0,15 x 3,5 = 0,07875 m^3
– 0,15 x 0,15 x 2 = 0,045 m^3
Total Volume Sloof = 1,3275 m^3
Pekerjaan Kolom:
Dimensi Kolom diasumsikan : 15 cm x 15 cm
Volume Kolom = Panjang x Lebar x Tinggi = 0,15 m x 0,15 m x 3,5 m = 0,07875 m^3
Jumlah kolom (n) pada gambar adalah 16 buah,
Total Volume Kolom = 0,7875 m^3 x 16 buah = 1,26 m^3
Pekerjaan Balok: –> Diambil, Dimensi Balok : 15 cm x 15 cm
Arah Memanjang:
– 0,15 x 0,15 x 10 x 2 = 0,450 m^3
– 0,15 x 0,15 x 6 = 0,1350 m^3
– 0,15 x 0,15 x 2 = 0,0450 m^3
– 0,15 x 0,15 x 3 = 0,0675 m^3
Arah Melintang:
– 0,15 x 0,15 x 7 x 2 = 0,315 m^3
– 0,15 x 0,15 x 3 x 3 = 0,135 m^3
– 0,15 x 0,15 x 3,5 = 0,07875 m^3
– 0,15 x 0,15 x 2 = 0,045 m^3
Total Volume Balok = 1,3275 m^3
Pekerjaan Dinding Bata:
Panjang Keliling : 58,5 m
Tinggi : 3,5 m
Tebal : 0,15 m
Volume Dinding = 58,5 m x 3,5 m x 0,15 m = 30,7125 m^3


Pekerjaan Lantai:
Luas : 7 x 10 = 70 m^2
Tebal : 0,1 m
Volume Lantai = 70 m2 x 0,1 m = 10,5 m^3
Pekerjaan Pelat Atap:
Volume Pelat Atap = panjang x lebar x tebal
Volume Pelat Atap = 10 m x 7 m x 0,15 m = 10,95 m^3


Volume Total Pekerjaan = ( 7 + 1,26 + 1,3275 + 35,1 + 30,7125 + 10,5 + 10,95 ) m^3
Volume Total Pekerjaan = 98,18 m^3
Selanjutnya Volume Tiap-tiap pekerjaan, Volume Total, dan durasi masing-masing pekerjaan direkap dalam sebuah tabel.

Jumat, 31 Maret 2017

Video langkah membuat Pondasi

Sobat semua, kamu bisa melihat proses kerja membuat pondasi lewat media youtube. Biar kamu semua tidak bingung carinya... Nih lihat youtude dibawah ini !


Senin, 27 Maret 2017

Latihan 1

Kerjakan dengan Jujur



Kamis, 23 Maret 2017

LATIHAN 2


kerjakanlah latihan di bawah ini dengan sikap jujur

VIDIO MENGGAMBAR RENCANA PONDASI


sebelu kita mulai belajar simak dan cermati vidio yang akan kami tayangkan, agar anda lebih mudah untuk memahami materi menggambar rencana pondasi


PERHITUNGAN PONDASI


Disini kita akan belajar melakukan perhitungan sederhana untuk menghitung kebutuhan material pada pondasi





Cara menghitung pondasi batu kali :
Di ketahui :
Suatu pondasi batu akali atau pondasi dangkal dengan bentuk trapesium :
Panjang total pondasi 35m2
Lebar pondasi atas 30 cm
Lembar pondasi bawah 60 cm tinggi pondasi 70 cm
Tinggi aanstamoping 20 cm
Tinggi pasir urug pondasi 10 cm
Pertama-tama kita perhatikan adalah pekerjaan yang akan kita lakukan sebelum dan saat kita memasang pondasi:
1.      Pekerjaan Bowplank
2.      Pekerjaan galian tanah
3.      Pekerjaan urugan pasir
4.      Pekerjaan pasangan pondasi batu kali 1:5

Berikut adalah menghitung volume tiap item pekerjaan
1.    Pekerjaan Bowplank
Kenapa menghitung bawplank ? karena bouplank adalah alat yang digunakan untuk mengukur kesikuan pondasi agar sesuai dengan pondasi yang direncanakan.
Volume 35m2
Kayu = 0.01 m3 + 35      = 0,35 m3
Paku 0,02kg x 35           = 0,7kg di bulatkan 1 kg

2.    Pekerjaan galian
Setelah pemasangan bouplank pekerjaan pondasi adalah melakukan pengalian tanah pada lokasi yang telah dipasang bouplank sesuai dengan perencanaan.
Volume galian tanah adalah dengan mengunakan rumus trapesium, sebagai berikut
V = ½ (jml dua sisi //) x t
Volume galian tanah = ½ (0,3+0,6) x 1
Volume galian tanah =1/2 (0,9)x 1
Volume galian tanah = 0,45
Volume galian tanah = 0,45 x 35
Volume galian tanah = 15,75m3

3.    Pekerjaan urug pasir
Volume urug pasir             = 0,6 x 0,1
                                           = 0,06
Volume total pasir urug    = 0,06 x 35
                                           =2,1m3
Pasir urug                          = 1,05m3x 2,1
                                           = 2,205m3
Jadi untuk pasir urug kita dapat membeli 1 truck. Rata-rata 1 truck 4m3.

4.    Pekerjaan Pasang kosong
Volume batu kosong          = 0,6 x 0,02
                                           = 0,012
Volume total batu kosong = 0,012 x 35
                                           =0,42m3

5.    Pekerjaan Pasang batu kali 1:5
Luas penampang trapesium pasangan batu kali
= ½ (0,3 +0,6) x 0,7
= 0,315 m2
Volume total pasangan batu kali
= 0,315 x 35
= 11,025 m3
Batu kali       = 1,2 m3 x 11,025
                     =13,23m3
Pasir             = 0,54m3 x 11,025
                     = 5,9535
Semen          = 2,68 zak x 11,025

                     = 29,547 zak ( dibulatkan menjadi 30 zak)

6.    Pekerjaan urug kembali
Volume urugan tanah kembali = V galian tanah –Vbatu kali -Vpekerjaan urug pasi
=15,75m3-- 2,1m3- 0,42m3- 11,025 m3

= 2,205 m3

Senin, 20 Maret 2017

SLIDE MACAM - MACAM PONDASI


semoga artikel ini dapat bermanfaat saran dan kritik dari pembaca sangat kami harapkan